Petugas keamanan Bandara Polonia Medan menggagalkan pengiriman 4 kg sabu-sabu ke Jakarta, Selasa (7/5) petang. Seorang kurir asal Pidie, Aceh, bernama Hasbi Abu Bakar, yang membawa barang ilegal itu diamankan sesaat setelah melintasi mesin X-Ray.
"Dia rencananya akan terbang naik Citilink jam 6. Kita tangkap sesaat setelah melintas di X-Ray. Dia gugup, dan sempat berusaha lari saat dipisahkan untuk diperiksa, namun berhasil kita tangkap," kata Herven, komandan sekuriti Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia Medan.
Setelah ditangkap, Hasbi dan barang bukti koper dan tas merah berisi sekitar 4 kg sabu-sabu dibawa ke Mapolsek Medan Baru. "Kasusnya akan ditangani Polda Sumut," kata Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru AKP Andi Eko.
Sementara itu, Hasbi mengaku sabu-sabu itu milik Ismail, warga Aceh. Dia dijanjikan upah Rp 15 juta untuk mengantarkan barang ilegal itu ke Jakarta. Panjar Rp 1 juta sudah diterimanya. "Mau dibawa ke Pulo Gadung untuk diberikan kepada Ibrahim," aku Hasbi.
Residivis dalam kasus ganja ini mengaku baru pertama kali membawa sabu-sabu ke Jakarta. Dia berkilah baru tahu barang yang akan dibawanya itu sabu-sabu. "Saya tahunya barang itu di Medan saja. Ketemu dan diberikan di bandara," akunya.
Sebelum penangkapan Hasbi, petugas Bea Cukai Bandara Polonia juga menangkap Novita Dian (25), Selasa (7/5) pagi. Perempuan warga Jalan Sunggal, Lingkungan XI, Medan Sunggal, ini kedapatan membawa 10 gram sabu-sabu setelah turun dari pesawat AirAsia yang membawanya dari Kuala Lumpur, Malaysia. "Novita Dian kedapatan membawa sabu-sabu di dalam saku celananya. Pemeriksaan diserahkan ke Polda Sumut," jelas Henry Marthin Samosir, perwakilan Kantor Bea & Cukai Pabean B Bandara Polonia.
No comments:
Post a Comment